Pengertian Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud merupakan aset non moneter teridentifikasi tanpa wujud fisik, yaitu hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan.

Legitimacy Theory

Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat.

Iklan-iklan unik dan kreatif !!!

Kreativitas dunia advertaising memang tidak pernah ada habisnya, mulai dari iklan di tv, radio, bilboard, poster, bahkan iklan yang di tempel di angkutan umum. Yuk kita lihat beberapa iklan unik yang ditempel di angkutan umum :

Unik Sekali Bangunan-bangunan Ini!

Kreativitas seorang arsitek bangunan memang penting, keunikan suatu bangunan yang dihasilkan merupakan suati kebanggaan bagi arsiteknya. Banya gedung atau bangunan di dunia ini memiliki design yang sangat unik, berikut beberapa bagunan unik di berbagai belahan dunia.....

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday 24 July 2014

Kecelakaan Kereta Api di Buduran


Ceritanya sempet abadiin kereta api yang kecelakaan di persimpangan maspion 2 buduran kota sidoarjo pada 16 juli 2014. Lumayan serem liat efeknya, semoga korban diterima disisiNya :(

Cimul Lagi in the hoy sama ciprut...


Ceritanya, kucing saya yang putih (pejantan) yang namanya ciprut lagi in the hoy sama kucing saya yang hitam (betina) namanya cimul.... Lucu Banget........:D

Wednesday 23 July 2014

Aset Tak Berwujud (Intangible Asset)

Aset tak berwujud merupakan aset non moneter teridentifikasi tanpa wujud fisik, yaitu hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan (Wikipedia). Barney (1991) dalam Komnenic dan Pokrajcic (2012) menyebutkan bahwa aset tak berwujud merupakan sesuatu yang bernilai, langka, tidak tergantikan dan sulit untuk ditiru sehingga diperlakukan sebagai aset strategis yang mampu menghasilkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan dan kinerja keuangan yang unggul.
           

Growth Rate (GR)

GR mengukur perubahan pendapatan perusahaan. Peningkatan pendapatan biasanya merupakan sinyal bagi perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang (Chen et al., 2000). Dengan modal intelektual yang baik tentu saja perusahaan akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Nilai GR dihitung dengan rumus sebagai berikut:

GRt     = (Pendapatan tahun ke-t ÷ Pendapatan tahun ke-t-1) – 1 x 100%

Legitimacy Theory

Teori legitimasi berhubungan erat dengan teori stakeholder. Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat (Deegan, 2004). Menurut Deegan (2004), dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahaan akan secara sukarela melaporkan aktifitasnya jika manajemen menganggap bahwa hal ini adalah yang diharapkan komunitas. Teori legitimasi bergantung pada premis bahwa terdapat ’kontrak sosial’ antara perusahaan dengan masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi. Kontrak sosial adalah suatu cara untuk menjelaskan sejumlah besar harapan masyarakat tentang bagaimana seharusnya organisasi melaksanakan operasinya. Harapan sosial ini tidak tetap, namun berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini menuntut perusahaan untuk responsif terhadap lingkungan di mana mereka beroperasi (Deegan, 2004).

Stakeholder Theory

Berdasarkan teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan informasi tentang bagaimana aktivitas organisasi mempengaruhi mereka (sebagai contoh, melalui polusi, sponsorship, inisiatif pengamanan, dll), bahkan ketika mereka memilih untuk tidak menggunakan informasi tersebut dan bahkan ketika mereka tidak dapat secara langsung memainkan peran yang konstruktif dalam kelangsungan hidup organisasi (Deegan, 2004).

Pengukuran Intellectual Capital

Penelitian dengan menggunakan Metode Pulic untuk mengukur nilai kinerja Intellectual Capital pada perusahaan, atau yang lebih dikenal dengan Value Added Intellectual Efficiency methode (VAICTM). Metode yang ditemukan oleh Pulic (1998) ini, bertujuan untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added adalah hal pertama yang diukur dalam model ini. Value added merupakan indikator yang paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai (value creation). (Ulum, 2007)

Keunggulan metode VAIC™ ini menurut Ulum (2007), karena data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah data – data keuangan perusahaan yang umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Sehingga perhitungan rasio yang ada lebih mudah untuk dilakukan.
Nilai VAIC™ dapat dihitung melalui beberapa langkah. Langkah pertama adalah dengan menilai kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (VA). Pulic menyebutkan bahwa VA merupakan selisih antara outputs (OUT) dan inputs (IN).
VA   = OUT-IN…………………………………………………………(1)
Keterangan :
OUT  = pendapatan dan seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar
IN      = seluruh biaya perusahaan, kecuali biaya karyawan

Peran Intellectual Capital

Intellectual capital memiliki peranan besar dalam proses bisnis perusahaan. Hal ini dikarenakan Intellectual capital memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut (Sangkala, 2007:34-42)
1.                         - Perspektif Intellectual capital dapat memberikan pandangan menyeluruh mengenai perusahaan, karena tujuan utamanya adalah menciptakan suatu kerangka kerja yang memungkinkan menjelaskan seluruh sumber daya perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut berinteraksi untuk menciptakan nilai
2.                        - Intellectual capital memberikan dasar bagi pengembangan pemahaman akan sifat dasar dari sumber daya di dalam tindakan. Intellectual capital merupakan sumber daya yang memiliki perbedaan karakteristik bila dibandingkan dengan sumber daya fisik. Perbedaan ini memiliki dampak yang berbeda dalam proses penciptaan niai.

Pengertian Intellectual Capital

I
ntellectual capital umumnya diidentifikasikan sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan dengan nilai buku dari asset perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan suatu obsevasi bahwa sejak akhir 1980 an, nilai pasar dari perusahaan lebih besar dali nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh akuntan,
           Seiring dengan semakin bermunculannya penelitian mengenai Intellectual Capital semakin banyak penjelasan yang mengurai definisi mengenai Intellectual Capital dan cara pengukurannya. Menurut Ulum (2007), sebagaimana yang dikutip dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD, 1999) menjelaskan Intellectual Capital (IC) sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud: (1) organisational (structural) capital; dan (2) human capital. Organisational (structural) capital meliputi didalamnya sistem software, jaringan distribusi, dan rantai pasokan. Sedangkan Human capital meliputi sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi tersebut seperti karyawan dan
sumber daya eksternal yang berkaitan dengan organisasi, seperti konsumen dan supplier.