Berdasarkan teori stakeholder,
manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting
oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas
tersebut pada stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder
memiliki hak untuk disediakan informasi tentang bagaimana aktivitas
organisasi mempengaruhi mereka (sebagai contoh, melalui polusi, sponsorship,
inisiatif pengamanan, dll), bahkan ketika mereka memilih untuk tidak
menggunakan informasi tersebut dan bahkan ketika mereka tidak dapat secara
langsung memainkan peran yang konstruktif dalam kelangsungan hidup organisasi
(Deegan, 2004).
Lebih lanjut
Deegan (2004) menyatakan bahwa teori stakeholder menekankan
akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja keuangan atau ekonomi sederhana.
Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan memilih secara sukarela
mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan, social dan intelektual
mereka, melebihi dan di atas permintaan wajibnya, untuk memenuhi ekspektasi
sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholder. Tujuan utama dari teori stakeholder
adalah untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka
dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan
hubungan-hubungan di lingkungan perusahaan mereka. Namun demikian, tujuan yang
lebih luas dari teori stakeholder adalah untuk menolong manajer
korporasi dalam meningkatkan nilai dari dampak aktifitas-aktifitas mereka, dan
meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder. Pada kenyataannya, inti
keseluruhan teori stakeholder terletak pada apa yang akan terjadi ketika
korporasi dan stakeholder menjalankan hubungan mereka.
Dalam konteks
ini, para stakeholder berkepentingan untuk mempengaruhi manajemen dalam
proses pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki oleh organisasi. Karena hanya
dengan pengelolaan yang baik dan maksimal atas seluruh potensi inilah
organisasi akan dapat menciptakan value added untuk kemudian mendorong
kinerja keuangan perusahaan yang merupakan orientasi para stakeholder dalam
mengintervensi manajemen.
0 komentar:
Post a Comment