Penelitian dengan menggunakan Metode
Pulic untuk mengukur nilai kinerja Intellectual Capital pada perusahaan,
atau yang lebih dikenal dengan Value Added Intellectual Efficiency methode (VAICTM).
Metode yang ditemukan oleh Pulic (1998) ini, bertujuan untuk menyajikan
informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible
asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki
oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added adalah
hal pertama yang diukur dalam model ini. Value added merupakan indikator
yang paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai (value creation). (Ulum,
2007)
Keunggulan metode VAIC™ ini menurut
Ulum (2007), karena data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai
sumber dan jenis perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai
rasio tersebut adalah data – data keuangan perusahaan yang umumnya tersedia
dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Sehingga perhitungan
rasio yang ada lebih mudah untuk dilakukan.
Nilai VAIC™ dapat
dihitung melalui beberapa langkah. Langkah pertama adalah dengan menilai
kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (VA). Pulic menyebutkan
bahwa VA merupakan selisih antara outputs
(OUT) dan inputs (IN).
VA = OUT-IN…………………………………………………………(1)
Keterangan :
OUT = pendapatan dan seluruh produk dan jasa yang
dijual di pasar
IN = seluruh biaya perusahaan, kecuali biaya
karyawan
Langkah kedua dalam mengukur VAIC™ adalah
dengan menilai hubungan antara VA dan modal manusia (HC). Hubungan antara VA
dan HC mengindikasikan kemampuan modal manusia untuk menciptakan nilai bagi
perusahaan. Seberapa banyak VA dibuat oleh satu unit keuangan yang
diinvestasikan dalam karyawan ditunjukkan oleh Value Added Human Capital
Coefficient (VAHU). VAHU dihitung dengan cara sebagai berikut:
VAHU =
VA/HC………………………………………………………...(2)
Keterangan :
VAHU = Value Added Human Capital Coefficient
VA = nilai tambah perusahaan
HC = Total gaji dan upah karyawan
Langkah ketiga dalam metode VAIC™ adalah
dengan mencari hubungan antara VA dan modal struktural (SC) dalam penciptaan
nilai ditunjukkan oleh Value Added Structural Capital Coefficient (STVA).
Pulic (2004) menyebutkan bahwa SC diperoleh
dari pengurangan VA terhadap HC. STVA dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
STVA = SC/VA………………………………………………………...(3)
Keterangan :
STVA = Value Added Structural Capital
Coefficient
SC = modal struktural (VA-HC)
VA = nilai tambah perusahaan
Langkah keempat adalah dengan
menilai hubungan antara VA dan total ekuitas (CA). Seberapa besar nilai baru
yang diciptakan oleh satu unit moneter yang diinvestasikan pada total ekuitas
ditunjukkan oleh Value Added Capital Employed Coefficient (VACA). Hubungan VA
dan CA mengindikasikan kemampuan modal internal untuk menciptakan nilai bagi
perusahaan. Semakin besar CA yang digunakan, maka nilai tambah yang dihasilkan
juga akan semakin tinggi. VACA dihitung dengan rumus:
VACA = VA/CA………………………………………………………..(4)
Langkah kelima adalah dengan
menghitung nilai VAIC™ dengan rumus sebagai berikut:
VAIC™ = VACA + VAHU + STVA…………………………………..(5)
VAIC™ mengukur seberapa banyak nilai baru yang diciptakan dari tiap unit
moneter dalam masing-masing sumber daya. Semakin tinggi nilai VAIC™ yang
dihasilkan, semakin tinggi pula nilai tambah yang tercipta.
thanks for your explanation, i feel so difficult to understand it before
ReplyDeletetolon mba ketikkan sumber
ReplyDeleteTerimakasih sekali. Ini sangat jelas.
ReplyDelete