Wednesday 23 July 2014

Pengukuran Intellectual Capital

Penelitian dengan menggunakan Metode Pulic untuk mengukur nilai kinerja Intellectual Capital pada perusahaan, atau yang lebih dikenal dengan Value Added Intellectual Efficiency methode (VAICTM). Metode yang ditemukan oleh Pulic (1998) ini, bertujuan untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki oleh perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added adalah hal pertama yang diukur dalam model ini. Value added merupakan indikator yang paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai (value creation). (Ulum, 2007)

Keunggulan metode VAIC™ ini menurut Ulum (2007), karena data yang dibutuhkan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio tersebut adalah data – data keuangan perusahaan yang umumnya tersedia dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Sehingga perhitungan rasio yang ada lebih mudah untuk dilakukan.
Nilai VAIC™ dapat dihitung melalui beberapa langkah. Langkah pertama adalah dengan menilai kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (VA). Pulic menyebutkan bahwa VA merupakan selisih antara outputs (OUT) dan inputs (IN).
VA   = OUT-IN…………………………………………………………(1)
Keterangan :
OUT  = pendapatan dan seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar
IN      = seluruh biaya perusahaan, kecuali biaya karyawan

Langkah kedua dalam mengukur VAIC™ adalah dengan menilai hubungan antara VA dan modal manusia (HC). Hubungan antara VA dan HC mengindikasikan kemampuan modal manusia untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Seberapa banyak VA dibuat oleh satu unit keuangan yang diinvestasikan dalam karyawan ditunjukkan oleh Value Added Human Capital Coefficient (VAHU). VAHU dihitung dengan cara sebagai berikut:
VAHU = VA/HC………………………………………………………...(2)
Keterangan :
VAHU  = Value Added Human Capital Coefficient
VA       = nilai tambah perusahaan
HC       = Total gaji dan upah karyawan
Langkah ketiga dalam metode VAIC™ adalah dengan mencari hubungan antara VA dan modal struktural (SC) dalam penciptaan nilai ditunjukkan oleh Value Added Structural Capital Coefficient (STVA). Pulic  (2004) menyebutkan bahwa SC diperoleh dari pengurangan VA terhadap HC. STVA dapat diukur dengan rumus sebagai berikut:
STVA   = SC/VA………………………………………………………...(3)
Keterangan :
STVA    = Value Added Structural Capital Coefficient
SC         = modal struktural (VA-HC)
VA        = nilai tambah perusahaan
Langkah keempat adalah dengan menilai hubungan antara VA dan total ekuitas (CA). Seberapa besar nilai baru yang diciptakan oleh satu unit moneter yang diinvestasikan pada total ekuitas ditunjukkan oleh Value Added Capital Employed Coefficient (VACA). Hubungan VA dan CA mengindikasikan kemampuan modal internal untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Semakin besar CA yang digunakan, maka nilai tambah yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. VACA dihitung dengan rumus:
VACA  = VA/CA………………………………………………………..(4)
Langkah kelima adalah dengan menghitung nilai VAIC™ dengan rumus sebagai berikut:
VAIC™  = VACA + VAHU + STVA…………………………………..(5)

VAIC™ mengukur seberapa banyak nilai baru yang diciptakan dari tiap unit moneter dalam masing-masing sumber daya. Semakin tinggi nilai VAIC™ yang dihasilkan, semakin tinggi pula nilai tambah yang tercipta.

3 comments:

  1. thanks for your explanation, i feel so difficult to understand it before

    ReplyDelete
  2. tolon mba ketikkan sumber

    ReplyDelete
  3. Terimakasih sekali. Ini sangat jelas.

    ReplyDelete